Tinggalkan komentar

Mutiara Sampai Di Ngayogjazz

Mutiara Sampai Di Ngayogjazz

 

Musisi belia berusia 19 tahun asal kota Purwokerto, Mutiara, kembali berhasil mewujudkan salah satu dari mimpi – mimpinya dan membawa nama Purwokerto di kota ‘gudeg’ Yogyakarta yaitu menjadi salah satu performer di Ngayogjazz 2016. Ngayogjazz adalah salah satu festival musik jazz tanah air terbesar dan konsisten yang di gelar sejak 2006 dan menghadirkan banyak musisi-musisi jazz dari berbagai belahan tanah air maupun dari kancah internasional.  Tahun ini, Ngayogjazz diselenggarakan pada Sabtu 19 November 2016 dan sebuah padukuhan penghasil genteng terbaik di Yogyakarta bernama Kwagon di daulat menjadi venue Ngayogjazz tahun ini. Dari tujuh stage yang ada, Mutiara, yang baru pertama kali berpartisipasi di Ngayogjazz tahun ini, berkesempatan satu panggung dengan salah satu musisi jazz papan atas sekelas Tohpati di Panggung Krepus. Malam itu Mutiara membawakan lagu – lagu karyanya yang terdapat di mini album Gasebu, seperti “Biru”, “Sad Man”, dan “Pilihan Terakhir”.

Perjalanan karir bermusik salah satu mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, “ara” sapaan akrab dari Mutiara dimulai sejak ia tergabung sebagai anggota sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Galeri Seni & Budaya (GASEBU) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2014. Setelah resmi menjadi anggota Gasebu, banyak ilmu yang ia peroleh, salah satunya melalui kelas ‘Industri Musik’ yang rutin di gelar sebagai sarana edukasi bagi anggota Gasebu tentang bagaimana sikap sebagai seorang musisi meniti karir di dunia musik. Salah satu treatment yang diberikan kelas tersebut adalah menugaskan pesertanya untuk membuat satu demo lagu setiap minggunya untuk mengasah proses kreatif dalam berkarya. Saat itulah awal keseriusan Mutiara dalam meniti karir dijalur musik semakin kuat. Setiap minggu ia rajin mengirimkan demo lagu yang ia ciptakan sendiri kepada tentor kelas tersebut. Sampai akhirnya, Maret 2015, setelah pengkurasian demo – demo yang telah ia buat, terkumpulah materi – materi recording mini album pertamanya yang bertitel ‘Gasebu’. Pemilihan titel albumnya tersebut karena langkah keseriusannya dalam bermusik ia lalui bersama Gasebu. Proses recording yang dilakukan di sekretariat Gasebu menjadi pengalaman yang tak terlupakan baginya, dimana ia bisa mewujudkan mimpi – mimpinya bersama orang – orang yang selalu mendukungnya.

Suara seraknya yang khas serta nuansa jazz dan blues yang kental di setiap lagu – lagunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat musik. Sambutan positif dan apresiasi pun ia terima dari khalayak Ngayogjazz kala itu. Di sela – sela perform, Mutiara sempat menyatakan mimpi selanjutnya yang akan ia kejar adalah ia akan menciptakan  full album.

 

 

 

 

 

Dokumentasi Performing Mutiara (Ngayogjazz 2016 panggung Krepus)

mutiara1mutiara2mutiara3

Tinggalkan komentar